AA1KFJTn

Pengalaman Kuliner yang Menggabungkan Rasa Bali dan Belitung

Di atas meja, hidangan dari dua pulau berbeda tersaji bergantian, memanjakan lidah dan mata. Setiap suapan menghadirkan karakter khas kuliner Belitung maupun Bali, dengan rasa segar, gurih, manis, dan pedas yang berpadu dalam harmoni yang rapi.

Kolaborasi antara Chef Martha dari Fairfield by Marriott Belitung dan Chef Wisnu dari Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa menciptakan pengalaman santap yang unik. Menu yang disajikan menggabungkan tradisi kuliner kedua pulau dalam satu tatanan yang menarik.

Pembuka menu dimulai dengan asinan kiamboy, segar dengan rambutan manis dan sayuran. Dari Belitung, gangan tersaji dengan daging ikan ketarap, singkong rebus, nanas segar, serta condiment khas yang menyeimbangkan rasa asin, gurih, dan manis. Sate udang daun simpor kemudian menyusul, dengan tekstur putih lembut yang seimbang dengan sambal manis-gurih.

Kuliner Bali hadir melalui bebek betutu, yang memiliki rasa gurih dan harum, disajikan bersama nasi bungkus daun pisang. Sapi panggang lala manis menjadi bagian dari menu utama, dengan daging sapi yang berpadu jagung, kacang panjang, wortel, dan saus asin-gurih.

Dessert jongkong menutup malam santap dengan adonan lembut putih-hijau yang berpadu dengan gula merah. Kue yang biasanya merupakan jajanan pasar ini disajikan dengan tampilan mewah, dilengkapi dengan pastry tipis dan krim, buah segar seperti anggur serta strawberry, menciptakan tekstur kontras dan melengkapi kesan manisnya.

Suasana restoran juga turut memperkaya pengalaman kuliner. Kava Restaurant diubah agar terasa seperti berada di Bali, dengan dekorasi janur, kain poleng, dan penjor. Tarian dari Bali dan Belitung, seperti tari selamat datang, tari janger, dan tari mira-mira pinang, mengiringi setiap suapan, memberi ritme dan nuansa harmonis sekaligus memperkuat pengalaman budaya malam itu.

General Manager Fairfield by Marriott Belitung, I Made Astawa, menjelaskan bahwa ide kolaborasi ini lahir dari pengalamannya sendiri. Ia merasa jarang menemukan masakan Bali otentik di Belitung, sehingga ingin menghadirkan kedua tradisi kuliner dalam satu meja agar tamu bisa merasakan pengalaman unik.

“Saya orang Bali sekarang bekerja di Belitung, jadi saya ingin menggabungkan Bali dan Belitung. Malam ini bukan sekadar makan malam, tapi pengalaman rasa dan budaya,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kesempatan ini menjadi pengalaman pertama bagi hotel melakukan kolaborasi semacam ini, sekaligus memberi alternatif baru bagi warga Belitung. Menurut Astawa, ke depan hotel berencana menghadirkan kolaborasi kuliner lain, termasuk melibatkan chef lokal dari Belitung, untuk terus menghadirkan pengalaman santap yang berbeda.