Ribuan Warga Memadati Kawasan Megamas Manado untuk Nikmati Kuliner Khas Sulawesi Utara
Puluhan ribu warga memadati kawasan Megamas Manado pada hari Minggu, 17 Agustus 2025. Mereka hadir untuk menikmati berbagai hidangan kuliner khas Sulawesi Utara dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp80. Acara ini digelar dalam rangka puncak Pekan QRIS Nasional 2025 sekaligus Festival Kuliner Kemerdekaan.
Sejak pukul 16.00 WITA, antrean panjang terlihat di area pembagian makanan. Ribuan bungkus nasi kuning yang dibungkus daun woka tersusun rapi di meja panjang, siap diserahkan kepada para pengunjung. Setiap pengunjung cukup melakukan transaksi QRIS senilai Rp80—angka yang dipilih sebagai simbol perayaan HUT ke-80 RI—untuk mendapatkan satu bungkus nasi kuning.
“Cuma bayar Rp80 pakai QRIS, sudah bisa bawa pulang nasi kuning khas daerah. Praktis dan murah sekali,” ujar seorang ibu rumah tangga sambil tersenyum setelah menerima nasi kuningnya. Ia mengaku senang dengan program yang diadakan.
Panitia acara tampak sigap dalam melayani pengunjung. Ada yang bertugas mengecek voucher digital hasil transaksi QRIS, sementara yang lain langsung menyerahkan makanan kepada warga. Suasana semakin meriah karena pengunjung datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda, orang tua, hingga para driver ojek online.
Tujuan Program Ini Lebih Dari Sekadar Berbagi Makanan
Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Joko Supratikto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar berbagi makanan. Lebih dari itu, ini adalah upaya untuk mendorong literasi digital di tengah masyarakat.
“Melalui program ini, kami ingin masyarakat merasakan langsung manfaat transaksi non-tunai yang cepat, murah, dan mudah. Sekaligus merayakan kemerdekaan dengan cara yang lebih kekinian,” ujarnya.
Program ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan teknologi digital kepada masyarakat luas. Penggunaan QRIS tidak hanya membantu mempermudah transaksi, tetapi juga memberikan pengalaman baru dalam berbelanja. Warga yang pulang bukan hanya membawa perut kenyang, tetapi juga pengalaman bertransaksi digital yang lebih nyaman dan efisien.
Perpaduan Budaya Lokal dengan Teknologi Digital
Selain mengenyangkan, program kuliner Rp80 ini juga menjadi simbol perpaduan budaya lokal dengan digitalisasi. Nasi kuning yang merupakan makanan khas Sulawesi Utara diberikan secara gratis melalui sistem digital. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat digunakan untuk memperkuat identitas budaya lokal.
Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi ajang promosi bagi UMKM setempat. Banyak pelaku usaha kecil yang turut serta dalam festival ini, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Kehadiran Berbagai Kalangan
Kehadiran berbagai kalangan dalam acara ini menunjukkan bahwa program ini mampu menarik minat seluruh lapisan masyarakat. Anak muda yang biasanya lebih akrab dengan teknologi digital, orang tua yang lebih suka transaksi tunai, serta para pengemudi ojek online yang sering menggunakan layanan digital, semuanya hadir dan merasakan manfaat dari program ini.
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan masyarakat akan semakin percaya dan nyaman menggunakan sistem transaksi digital. Selain itu, acara ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap kemerdekaan dengan cara yang lebih modern dan inovatif.
Kesimpulan
Program unik yang digelar oleh BI Sulawesi Utara ini berhasil menciptakan suasana yang penuh kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan harga yang sangat terjangkau dan pengalaman yang menyenangkan, acara ini menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya.